Rabu, 28 Oktober 2015

October..

Before October done, i wanna tell you that this month is totally magically for me.

October is the month who teach me how to be real woman..
I know now, i'm not daddy's lil girl again, i can't act too spoiled like before again, cause i had a husband rite now..
But, i'm surely know that i'm not yet a woman.. But, i try so hard to be more better. To be real woman..

Being a wife in 25th is my purposed when i was in high school nd guess what? I'm 25th rite now nd i'm a wife.. My dreams come true! Birthday nd marry in October.. :D
But, wait!

The saddest part when i'm married is when i left my house nd follow my husband to stay with him.
I must leave my parents..
I must leave my close lil brother..
I must leave my bed room who i lived there since junior school..

I know i still can visit them all the time, but... Seriously, it's too hard for me cause i never been stay far away from them..
But.. That's a life anyway..
You should find something new, learn more nd survive to out there with new life nd it just beginning..
Nd i'm happy with it! :D

After long married furlough, i through the day more 'hard' than i ever did before..
I'm goin to the radio like always as my job.. But, before i go to the radio, i should cooking some meal for lunch for me, my husband & granny [I stay at my husband granny's house].
As you know, before married, all i need is prepared by my mom, nd now.. i should prepare by myself.. Cooking, goin to market to buy vegetables, chilli, onion, fish ball, chicken etc..

At the first, it feels like i totally exhausting to do all that stuff, but, luckily, i had a husband with willingness to help me to do all the things i can't handle by my self. Yap! he's so lovely. Lucky me..
Nd i feel so excited to do my job as a new wife.. :D

The other day of my new life.. I a bit hard to explain somethin i couldn't explain too much..
I realize that i'm not physically beautiful, but i try to be beautiful in my own way nd i hope people around me knowing it..
I'm happy to be me, i'm happy to be who i am than i'm not.
I'm not a girl, nd not yet a woman. I just ordinary people who could be sad if people start to compare me, rush me..
Don't rush me, don't comparing me .. Just look at me, like ka Dion ever said to me that i'm beautiful just the way i am.. :)

I'm not weak nd i don't want to be weak.. I could through the day even it feels so hard but i'll enjoy it nd i'll sing along in the middle...

I should happy with my life, new experience with my husband..
I'll never let other people watchin me suffer..

Weeelll.. I learn a lot in October..
I cry, i laugh, i'm in love in different way of my new life..
I wish i could be more billion better than before..
Being a good wife nd a good mother for my kids someday.. :)

Thankyou, October..
I'll catch you in the other great story..

-Oct, 27th-

Rabu, 30 September 2015

I'm Gonna Marry..

Hari ini adalah hari yang sudah saya persiapkan sejak beberapa bulan yang lalu..
Awal October yang tidak pernah semembahagiakan ini, awal October yang membuat degup jantung saya berderap cepat..

Hari ini, 1 October saya mempersiapkan kehidupan saya yang baru, karena besok, 2 October saya akan menjadi seorang isteri..

Hari yang akan membawa saya ke kehidupan yang berbeda, kedewasaan yang berbeda, kebahagiaan yang berbeda bersama laki-laki indah yang sejak hampir 6 tahun yang lalu saya kenal.
Berbicara tentang kehidupan dan cinta tidak pernah semenarik ini, semenarik seperti hari ini..
Ketika saya harus yakin kepada diri sendiri agar bisa jadi wanita yang lebih baik karena akan memiliki pasangan hidup selamanya..
Ketika saya yakin bahwa laki-laki indah itu yang terbaik yang Allah berikan untuk saya.
Kemudian kebahagiaan begitu menyeruak dalam rongga hati ini..

Hari ini adalah hari yang begitu mengharukan untuk saya dan laki-laki saya..
Karena hari ini kami sungkem dan meminta maaf kepada kedua orang tua di rumah kami masing-masing. Mengucapkan terima kasih karena telah memberi restu dan mengantarkan kami berdua sampai ke jenjang kehidupan yang baru.
Ada hal-hal yang tidak terungkap secara tepat, ada begitu banyak hal yang tidak kita pahami sebagai seorang anak, dan hanya orangtualah yang mengerti..
Terima kasih Pah, Mah.. Doa kalian selalu beriringan dengan apa yang kami jalani..

Tentang cinta. Semua hal yang kita peroleh dan pilih dalam dunia ini didasari oleh refleksi diri.
 Dimana dari itu semua membuat kita menemukan apa yang kita suka, kita inginkan, kita kenal, dan menemukan diri kita ada dalam hati mereka..

Dan kepada kamu calon suami saya, semoga hal yang selalu bisa membuat kita merasa nyaman dengan satu sama lain selalu ada dalam hati kita dan kita selalu berjalan bersama sampai nanti kita menua.


We came as a couple of strangers, walked home together as good friends.
That's how the power of love worked..
Can't wait to see you tomorrow morning on Friday my lovely..


Oct, 1st 2015
-Olla-





Senin, 07 September 2015

Live a life..

There's a day when we encounter with a thing we never expect before..
There's a day when we get a lot of bad things in our life which is we never want it anyway..

There's a day... A day when you realize that you literally more grow up and being more than YOU before..
There's a day when you gettin ready being a wife and you'll love him more than you did before..

There's a day when you need a guide to face important day you have and they dumped you..
There's a day when you need your brother and sister the most but they don't notice that you need them..
There's a day when you realize that you love your brother & sister so much but they always yelling on you then makes you hate them immediately..

There's a day when you see your mother crying cause she got hurt by his son..

There's a day.. A day when you feel so sad cause your day turning different like what you've expected before..

There's a day.. A day when you wish your day will be alright as soon as possible..

There's a day when you believe that somethin good is about to happen..
There's a day when all of them realize that you stand on the right side...

-7th, Sept '15-

Rabu, 19 Agustus 2015

We Gotta Move On..

Saya tau Tuhan selalu punya rencana indah untuk umatNya..
Saya tau untuk bersinar kita harus terus bergerak. Walau kadang saya tampak redup, namun yang seharusnya saya tau adalah untuk kecemerlangan itu pun melibatkan gerakan mundur dan keredupan sementara..
Saya percaya untuk naik tingkatan strata di mataNya, Tuhan akan memberikan sedikit tantangan apakah saya mampu menghadapinya atau tidak..

Pada satu waktu, sepertinya saya terlalu cengeng untuk menjalani semua yang terjadi. Tapi beruntungnya saya, saya dikeliling oleh orang-orang baik yang selalu menopang saya.. Keluarga, teman, crew radio dan laki-laki indah yang selalu ada untuk saya.

Tahun ini adalah tahun yang begitu indah dan juga banyak memberikan pelajaran untuk saya. Tahun dimana saya semakin kuat dan mengerti hal-hal yang selama ini tidak saya pahami..

Dimulai dari  akhir bulan April saya merasakan ngilu pada tulang belakang dan pinggul saya. Pada awal Juli saya baru mengetahui bahwa tulang belakang saya mengalami pergesaran dan terjepitnya syaraf..
Pikiran saya terbagi dengan hal-hal yang seharusnya menjadi fokus saya, yaitu pernikahan saya.

Saya banyak melewatkan bagian dari persiapan pernikahan saya karena harus banyak istirahat serta melakukan fisio teraphy dan pengobatan alternatif..

Kenapa saya harus sakit? Kenapa ya Allah?

Ketika saya berkutat dengan 'kenapa?'
Kemudian ada seseorang yang bilang ke saya ; 'Kamu masih beruntung masih bisa beraktifitas.. Lihat orang yang lebih sakit dari kamu. Yakin Allah gak bakal kasih cobaan diluar kemampuan umatNya.'
Iya, laki-laki indah yang selalu ada untuk saya bilang seperti itu..

Saya selalu berfikir setiap hari sampai sepertinya saya kehilangan hari-hari indah yang saya punya sebelumnya. But, hei.. It's just a little of the pain!'

Dan hari ini, hari yang menurut saya tepat memulai semangat dan hari-hari indah saya yang sempat hilang..
Beberapa bulan saya mengalami hari buruk dan sepertinya sudah cukup. Sudah cukup saya melewatkan orang-orang yang menyayangi saya.

Kepada kamu laki-laki indah yang selalu tersenyum indah setiap hari kepada saya, saya janji tidak akan kehilangan semangat dan keceriaan saya lagi.. Terimakasih sudah menjadi yang terbaik untuk saya selama menghadapi fase ini..


Today is a brand new day!
:D

19th Augst '15

Jumat, 03 Juli 2015

Naskah Lomba Skenario #CloseUpFreshformance the Movie 2012 [Max. 1000 kata]

Gara-Gara Agar-Agar
Raka adalah seorang pelajar  yang sudah menduduki kelas 3 SMA. Ia telah menyukai adik kelasnya sejak 3 bulan yang lalu yang bernama Cila, yaitu anak penjual agar-agar di kantin sekolahnya. Namun Raka sering minder jika ingin mendekati Cila, dikarenakan Raka susah menyebut huruf “R” ketika berbicara. Ya, Raka cadel.
Disamping itu Raka juga sangat menyukai agar-agar buatan ibunya Cila, sehingga tiap istirahat Raka selalu berada di kantin ibunya Cila. Cila juga sudah sering melihat Raka duduk sambil menikmati agar-agar buatan ibunya. Karena Cila juga membantu ibunya berjualan ketika ia istirahat.
Siang ini Raka berniat untuk memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanya.
Raka: (Malu-malu) “Cila, aku mau bilang sesuatu!” Kalimat Raka terdengar masih benar, karena tidak ada huruf “R” dikalimatnya.
Cila: (Memperhatikan Raka) “Iya Rak? Mau bilang apa?”
Raka: (Menarik nafas dalam) “Aku udah lama punya lasa sama kamu. Kamu mau gak jadi pacal aku?” Mulai kacau kalimat Raka ketika mengutarakan perasaannya.
Cila: (Menahan tawa sambil berfikir sejenak) “Raka, aku mau jadi pacar kamu. Tapi ada syaratnya. Besok kalau kamu beli agar-agar di kantin ibu aku, kamu harus bisa nyebut AGAR-AGARRR. Bukan agal-agal yang aku sering denger.” Cila tersenyum sambil melanjutkan menyusun agar-agar di kantin ibunya.
Raka langsung lemah lunglai mendengar syarat dari Cila, sampai jadi kakek juga dia tidak akan bisa menyebut agar-agar dengan benar.
Raka: (Menggumam sambil pergi dari kantin) “Semua emang gala-gala agal-agal!!”


-Credit Title-

Rabu, 17 Juni 2015

Halo! Ramadhan..

Tahun ini membuat ketika bercermin, saya akan berkata kepada diri saya sendiri; "Kamu berubah sekali. Saya senang kamu yang sekarang."
Sepanjang tahun 2015 ini terdiri dari rentetan masa-masa dimana saya terguncang, jatuh, berharap, bangkit, merenovasi pola pikir, lebih dalam mencintai, menata masa depan, hingga membebaskan diri dari segala keidentikkan.

Dan sekarang, saya sampai di bulan yang paling menyenangkan untuk saya. Ramadhan.  
Saya bisa menghirup pekatnya uforia Ramadhan yang selalu special untuk saya. Tapi tahun ini adalah Ramadhan paling berkesan untuk saya.
Saya selalu bersyukur saya bisa merasakan kembali Ramadhan dengan kedua orang tua, mas & mba beserta keluargamya dan adik saya.
Bagaimanapun menyebalkannya mereka, tapi buat saya akan lebih menyebalkan ketika tidak ada mereka dihari-hari saya. Terlebih ketika Ramadhan seperti ini. Buat saya, family is precious things.
Dan, hey.. Saya sangat menyayangi kalian! :)

Seiring merekahnya hari-hari saya di tahun ini, kepada laki-laki yang selalu tersenyum setiap hari kepada saya. Laki-laki yang selalu ada ketika saya menghadapi fase hidup yang kadang saya tidak bisa hadapi sendiri. Tahun ini saya dan dia menjalankan ibadah puasa Ramadhan untuk kedua kalinya bersama. Dan insyaAllah, tahun depan saya dan dia akan menjalankan ibadah puasa bersama di satu rumah.
Kepada kamu, calon imamku.. Saya sangat bersyukur Allah mempertemukan kita di waktu yang menurutNya adalah tepat.
Saya yakin, kita berdua bisa menghadapi fase ini sampai rencana baik kita terlaksana.. :)

Di sisi kehidupan saya yang lain, awal Ramadhan saya diberikan kejutan yang begitu membahagiakan. Karena karya tulis saya pertama kalinya diterbitkan dan di komersilkan ke publik. Saya berharap Novel saya akan mengikuti dibelakangnya untuk di publish. Amin! :D

Terimakasih kepada segala hal dan rutinitas yang membuat saya sadar bahwa bergerak dinamis menurut saya adalah sebuah pilihan, meski sebelumnya tidak tersentuh. Terimakasih untuk segala hal yang pada akhirnya mampu menampar saya keras-keras dan menyadarkan saya bahwa endapan mimpi dan harapan masih dapat dihangatkan kemudian dicapai jika saja saya mau. Saya akan berusaha!

Kemudian saya siap menyambut Ramadhan dengan suka cita dan harapan-harapan saya yang menumpuk setelahnya..
Maaf dan maafkan atas segala hal yang beriringan dengan saya selama ini. :)

Terimakasih, YaAllah, untuk kesempatan menjalankan kembali ibadah puasa Ramadhan 1436 H ini.

Assalamu'alaikum, Ramadhan!
:D

Selasa, 02 Juni 2015

Human Reflection

Ada hal dimana manusia susah menjelaskan dan akan berlalu begitu saja. Ada hal dimana yang diharapkan selalu berbanding terbalik dengan realita. Ada masanya manusia memberi harapan, memberi kesempatan untuk menikmatinya kembali, namun sekali lagi dan sekaligus menghancurkannya.
Ada manusia terobsesi dengan masa depan sehingga ketakutan dengan masa lalu selalu berjalan beriringan dengannya. Tanpa sepengetahuan manusia, ada benih yang ditanam di dasar jiwa, jauh sekali hingga terlupakan oleh obsesinya. Lalu mereka tumbuh dan semakin kuat menggerogoti pikiran manusia sampai manusia kehilangan kontrol terhadap dirinya.

Dia hanya manusia..
Manusia hanya ingin manusia lain mengerti apa yang dimaksudkan oleh poros hatinya..

Lalu manusia lain datang dan memberikan tamparan terbaik untuknya. Tamparan yang berada di puncak herarki prioritas hidup manusia itu.
Ada kalanya manusia ingin menepi, tapi manusia lain mengingatkan dari refleksi tamparanya untuk manusia agar terus bahagia.
Manusia hanya ingin berjarak satu langkah dengan manusia lainnya dan tidak ingin menukar waktu untuk kembali memiliki jarak ribuan langkah dari manusia lainnya. Manusia ingin catatan mimpinya selalu bersama manusia lainnya dan memiliki langkah dengan jarak dekat bersama..


Dan aku, aku adalah manusia yang ingin bahagia bersama manusia lainnya tanpa harus menyesal..


-3rd, June-

Senin, 25 Mei 2015

Aku Adalah Embun Dari Awan..

Aku adalah awan yang sedang jatuh cinta..
Laut diam-diam mencintai manusia, kemudian menitipkan pesannya padaku. Ia rela menguap, menyisik lapisan demi lapisan tubuhnya, agar kuserap. Lalu dengan senang hati kuantar ke rumah manusia.
Aku memeras tubuhku demi mengantar pesan cinta dari laut. Maka turunlah hujan.

Padahal aku cinta laut.

Tak jarang kusampaikan pesannya melalui badai. Agar manusia tau, aku mencintai dia yang mencintainya.

Kenapa, laut? Apa yang kamu lakukan demi cintamu padanya? Membuang-buang bagian jiwamu demi menghidupinya. Apakah manusia tau? Dan apakah manusia peduli? Tidak! Aku melihat mereka mengeluh bahkan menyumpahi pesanmu. Ada beberapa dari mereka membenci hujan, dan berharap hujan tidak ada untuk menggangu perjalanan dan urusan mereka. Aku pikir kamu baru saja dikhianati, wahai laut!

Karena manusia tidak gembira dengan pesanmu.

Tidakkah aku bisa menyimpan saja pesanmu untuk manusia? Biarkan embun ini tidak pernah turun menjadi hujan. Biarlah embun ini mengendap dalam tubuhku dan membesar sebagai anakmu. Aku ingin terjun ke dasarmu dan memberi tau, manusia tidak pernah mau berteman denganmu.


May, 26 2015
-Dari seorang penyiar yang sedang menikmati hujan di ruang siaran-

Senin, 30 Maret 2015

Why You Gotta Be So Rude?

Sebenernya blog saya hari ini bukan tentang cowok yang hubungannya enggak di setujuin sama bapak cewenya, kayak lagunya Magic! yang lagi ngehits ini, tapi kebetulan liriknya pas banget sama issue social yang cukup ganggu saya pribadi.
Saya pengen share sama pengalaman saya yang sering banget bikin saya kayak sedikit terganggu, atau mungkin bukan sedikit.. tapi banyak.

Oke, ketika semua teknologi maju, otomatis manusia mengikuti semua perkembangannya. Ada yang enggak, tapi bisa dipastikan di kota Batam ini hampir rata-rata mengikuti perkembangan teknologi.
Saya pengen banget share hubungan tentang teknologi yang mencakup tentang gadget, media social dan manner penggunanya.

Hampir semua orang punya gadget. Anak kecil pegangannya udah iPad, Blackberry, Tab dan banyak gadget-gadget yang selalu ada di hadapan mereka yang membuat mereka belajar selfish dari dini. Tapi saya enggak membahas tentang anak kecil, saya membahas tentang orang-orang yang sudah aktif menggunakan gadget untuk kebutuhan sehari-harinya. Intinya, semua orang enggak bisa jauh dari gadgetnya.
Karena gadget, orang-orang gampang mengakses media social yang lagi happening sekarang kayak twitter, instagram, path, facebook dan media-media social lainnya.

Terus masalah yang bikin lo keganggu itu apa sih, Olla?

Nah.. yang bikin saya keganggu adalah manner pengguna media social ini. Di twitter saya follow-followan sama beberapa temen saya. Sering banget saya melihat di timeline twitter beberapa temen saya yang kayaknya tiap hari ngeluh dan bermasalah terus hingga tweetnya enggak jarang marah-marah dan menggunakan kata-kata kasar, makian. Even itu cewek atau cowok. Dan ini juga saya temui di Facebook, Instagram atau Path sekalipun.

Pertanyaannya adalah What’s wrong with everybody who gotta be so rude on social networkin’?
Saya tau tiap manusia memang bebas berbicara. We know that we have to speak up, then we speak up.. tapi jangan asal. Karena di media social itu bukan cuman kamu aja yang bisa baca tulisan kamu, banyak orang yang baca dan mungkin mereka sangat terganggu sama kalimat-kalimat kasar atau keluhan kamu.

Ketika kamu mengalami hari buruk dan kamu nulis kasar di media social yang kamu punya, apa masalah kamu akan selesai? Malahan kebodohan kamu akan terlihat dengan apa yang kamu tulis. Orang yang lebih maju pemikirannya malah akan minus nilai kamu. (No offend, please.)
Saya bukan enggak pernah ngomong kasar atau curhat di media social milik saya, saya pernah banget. Tapi lama-lama saya sadar dengan banyak membaca artikel dan opini-opini dari berbagai sumber tentang manner penggunaan media social bahwa itu sama saja memperlihatkan kebodohan yang ada di dalam diri. Jadi sekarang tiap mau ngeluh atau marah saya gunain kata-kata yang lebih keren dan kreatif lalu saya analogiin dengan hal lain. Mungkin ini keuntungan orang yang suka nulis. Jadi enggak ketauan. Tapi saya berharap saya dan kamu jadi lebih pintar dalam menjalankan media social.

At least, marah, ngeluh itu wajar.. boleh sekali-sekali ngeluh di media social, tapi jangan terlalu sering. Karena menurut saya itu bisa menyerap energi positif orang yang membacanya. Jadilah pengguna media social yang cerdas.
Saya bukan merasa saya sudah benar, tapi dengan menulis ini, saya juga akan lebih belajar untuk selalu mengingat tulisan saya ini agar saya tidak ikut-ikutan dan semoga buat kamu yang baca juga ikut menularkan energy positif ke temen-temen yang lain. Be a smart social networkin user.
Cheers!
:D

Rabu, 18 Maret 2015

[Cerpen] -SORE-

“Kadang kita suka lupa sama apa yang udah kita dapetin. Terlalu jauh melihat ke atas, tanpa tau kalau di bawah ada banyak kebahagiaan yang seharusnya kita sadari itu..” ujar Gian sambil membenarkan tali sepatunya.
“Kenapa, ya,  kamu selalu aja bisa bikin aku tenang? Thank’s, ya, Yan.” Aluna tersenyum simpul menatap Gian yang duduk di hadapannya bersandar di tiang ring basket yang sudah tidak terpakai lagi.
“Karena aku ngerti gimana caranya bersyukur, Al,” sambung Gian.
Aluna memanyunkan bibirnya menatap Gian. Mereka berdua kemudian beranjak dari lapangan basket tempat favorit mereka. Lapangan itu terletak di dataran yang cukup tinggi sehingga pemandangan kota tampak jelas terlihat. Mereka berdua sering menghabiskan waktu di situ ketika sore hingga malam menjelang.
Aluna dan Gian adalah sepasang kekasih. Mereka sudah berpacaran hampir dua tahun dan masing-masing masih kuliah di universitas yang berbeda. Aluna sedang uring-uringan karena masalah kedua orang tuanya yang kemungkinan besar akan bercerai. Gian adalah cowok yang sangat sabar dan pengertian terhadap semua yang ada pada Aluna. Ia selalu mendengarkan keluh kesah Aluna dan menemaninya hingga Aluna merasa lebih baik.
Sekali lagi, sore ini langit yang berwarna orange menemani langkah mereka meninggalkan lapangan basket itu.
***

Langkah kaki Gian tampak tergesa-gesa setelah memarkirkan motornya di pinggir lapangan basket tempat biasa. Ia menghampiri Aluna yang sedang tiduran di bawah tiang basket sambil memainkan gadget-nya. Ia menggunakan tas ransel hitam miliknya sebagai bantalan kepalanya. Aluna ingin Gian menemaninya
“Maaf, ya, Al, aku rada telat, nih.” Suara Gian terdengar tersengal-sengal. “Kamu inget gak? Aku pernah ngirimin design aku untuk lomba design cover yang aku ikutin di kampus?” Tanya Gian semangat setelah berada di samping Aluna tanpa memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk menormalkan nafasnya.
Aluna kemudian bangun dan duduk di samping Gian. “Iya? Terus?” Aluna merespon sekenanya.
Gian yang masih tampak sumringah kemudian merogoh sesuatu dari dalam tasnya. “Aku dapet juara satunya, Al. Aku menang!” pekik Gian sambil memperlihatkan piagam penghargaan yang ia dapatkan.
Aluna yang wajahnya terlihat sedikit berantakan mengamati piagam yang dipegang oleh Gian. “Selamet, ya, Yan. Aku ikut seneng..” Aluna tersenyum tipis seraya jemarinya mengusap pipi Gian sebentar.
Raut bahagia di wajah Gian perlahan memudar ketika melihat respon dari Aluna.
“Makasih, ya, Al.” tutur Gian. “Kamu kenapa?”
“Tadi aku denger papa sama mama aku berantem lagi, Yan. Aku capek denger mereka ribut terus. Kenapa, sih, enggak ada hal yang biarin aku tenang dan bahagia sebentar?! Kayaknya ada aja yang bikin aku  muak!” racau Aluna yang tampak dari nada suaranya begitu kesal dengan keadaan yang menimpanya.
Gian kemudian seperti hari-hari sebelumnya, selalu mendengarkan apa yang Aluna sedang rasakan, memberikan masukan dan menemaninya hingga ia merasa lebih tenang.
Dan lagi, di sore dan tempat yang sama seperti biasanya, Gian menemani Aluna.

***

Dua bulan berlalu sejak kejadian di lapangan basket  dimana Aluna berkeluh kesah tentang masalah keluarganya yang kini sudah terselesaikan dengan cara damai. Kedua orang tua Aluna tidak jadi bercerai. Selama itu pula Gian selalu ada dan menemani Aluna.
Sore ini, Gian sedang bersandar di tiang basket sambil menunggu Aluna datang. Gian tampak sedang memutar-mutar handphone-nya. Sesekali ia mendongak ke atas langit dan memperhatikan awan yang berarak pelan. Tak lama kemudian langkah riang kaki Aluna mendekati Gian.
“Kamu tumben cepet kesininya? Kamu udah makan?” sapa Aluna setelah duduk di samping Gian seperti biasanya.
“Udah, kamu?” jawab Gian sambil melihat Aluna hendak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya..
Aluna menggeleng pelan. “Belum. Si mama masak ikan. Padahal mama tau aku enggak suka ikan,” gerutu Aluna. “Jadi aku beli sandwich aja tadi waktu mau kesini. Nih, buat kamu satu.” Aluna menyodorkan sandwich isi daging sapi dilapisi keju itu kepada Gian.
Pandangan Gian tidak beranjak dari wajah Aluna saat menerima sandwich dari tangan kekasihnya itu. Aluna yang menyadari pandangan Gian kemudian tersenyum tidak mengerti.
“Kamu kenapa, sih?” Tanya Aluna sedikit malu-malu.
Gian membenarkan duduknya dan menatap Aluna dengan serius. “Al, aku sayang banget sama kamu. Kamu tau itu, kan?”
Aluna menggigit sandwich-nya sambil menatap Gian. “Hm? Iya, tau. Aku, kan, juga sayang banget sama kamu.”
“Kamu bahagia sama aku?” lanjut Gian.
Pandangan Aluna semakin tidak mengerti ke arah Gian. “Iya, aku bahagia. Kamu kenapa, sih, kok, aneh gini?”
“Tapi aku enggak pernah lihat kamu bahagia kalau sama aku..” kalimat Gian terdengar mengambang di udara.
Aluna menghentikan kunyahan di mulutnya. “Maksudnya kamu apa, ya?”
“Dua tahun aku sama kamu, Al. Aku selalu temenin kamu, dengerin cerita kamu, keluhan kamu. Saat itu juga aku ada untuk tenangin kamu..” jawab Gian. Ia mengambil nafas perlahan kemudian melanjutkan.
“Hampir tiap waktu kita ketemu pasti ada aja cerita yang bikin kamu kesel, ngeluh. Tentang kuliah kamu, temen-temen kamu, juga keluarga kamu.. dan aku selalu dengerin kamu, tenangin kamu. Aku selalu ngertiin kamu, Al.” lanjut Gian.
“Kamu enggak tulus ngelakuin itu semua? Iya, Gian?” Nada suara Aluna tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan Gian barusan.
“Al..” suara lirih Gian memanggil Aluna bersamaan dengan awan yang berarak menemani mereka berdua di sore ini.
“Aku pacar kamu. Kenapa hampir tiap ketemuan kamu selalu ngeluh dan ada aja yang bikin kamu marah? Kamu enggak pernah nanya apa aja yang terjadi sama aku? Aku sedih, aku seneng.. kamu enggak pernah  tau kapan aku ngalamin itu semua, kan?”
“Kok, kamu ngomong gitu, sih, Yan!?” suara Aluna terdengar meninggi.
“Aku pikir aku udah sabar, Al, ngadepin kamu dan semua tentang diri kamu. Lalu aku kapan kamu dengerinnya? Ketika aku seneng dapet juara design juga aku musti ngalah untuk dengerin apa yang kamu rasain..”
“Tapi, kan, kamu tau waktu itu orang tua aku lagi ada masalah, Yan..” potong Aluna.
“Aku ngerti, Al. Tapi kenapa, sih, kamu juga enggak pernah bersyukur sama apa yang ada disekitar kamu? Kamu cuman lihat keburukan yang ada di sekeliling kamu. Hal yang bikin kamu bahagia enggak pernah kamu lihat. Aku, Al..” ujar Gian tenang.
“Terus kamu maunya apa sekarang, Yan? Kamu bilang kamu sabar ngadepin aku.” Tanya Aluna pelan.
“Aku sabar, Al. Kamu enggak lihat gimana sabarnya aku ke kamu selama ini? Aku rela nyimpen sendiri perasaan sedih atau senengnya aku. Karena aku udah sibuk dengerin kamu, Al. Kamu pernah tau itu? Enggak, Al. Kamu egois!”
“Dan sekarang kenapa kamu enggak bisa sabar lagi, Yan?”
“Bukan enggak bisa, Al. Tapi udah cukup buat aku. Aku enggak mau kamu terus-terusan biarin diri kamu jadi orang yang enggak pernah tumbuh dewasa dan menghargai hal yang udah kamu punya. Kamu selalu ngeluh dan ngeluh..”
Aluna tak bergeming mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Gian. Kemudian Gian melanjutkan kalimatnya kembali sambil terus menatap Aluna.
“Aku tulus, Al, sama kamu. Semua hal yang aku lakuin ke kamu aku lakuin dengan tulus. Tapi aku enggak mau biarin orang yang aku sayang gak pernah coba untuk jadi orang yang lebih bisa menghargai orang lain..” Gian mengambil nafas perlahan.
“Lebih baik aku pergi dari hidup kamu, Al.”
“Yan.. aku tau aku emang egois. Aku sadar aku salah banget ke kamu. Kamu udah baik banget sama aku selama dua tahun ini.. aku enggak mau jauh dari kamu, apa kamu bakal tetep tinggal kalau aku bilang aku bakal berubah, Yan?” Tanya Aluna. Tampak air mata menggenang di pelupuk matanya.
Gian tak langsung menjawab pertanyaan dari Aluna. Beberapa detik hanya suara angin semilir yang terdengar di antara mereka berdua.
“Aku enggak bisa, Al..” pungkas Gian.
Seuntai air mata tampak jatuh dari mata Aluna. Ia tidak tau lagi kalimat apa yang hendak ia utarakan untuk membuat Gian tetap bersamanya. Beberapa saat suasana kembali hening.
Aluna tampak menghela nafas panjang kemudian mengusap air matanya.
“Maafin aku, ya, Yan? Kamu enggak apa-apa pergi dari kehidupan aku sekarang. Tapi aku bakalan buktiin aku bisa berubah supaya kamu bisa kembali sama aku..” tutur Aluna. “Dan kamu juga musti tau, aku emang egois, Yan, tapi aku bener-bener bahagia banget pernah punya kamu.. Makasih ya, Yan.”
Gian menatap Aluna kembali. Wajahnya yang selalu terlihat tenang tampak sedikit muram setelah mendengar Aluna berbicara. Kemudian ia meraih  tas di sampingnya.
“Kamu baik-baik, ya, Al..” tukas Gian sambil beranjak berdiri untuk pergi dari lapangan meninggalkan Aluna.
Aluna memperhatikan Gian yang berjalan membelakanginya.
“Haloo, Gian!” teriak Aluna dari belakang.
Gian menghentikan langkahnya. Itu adalah kalimat pertama yang di ucapakan oleh Aluna ketika mereka baru pertama berkenalan.
Gian tersenyum. “Haloo, Aluna!”
Gian kemudian melanjutkan langkahnya pergi meinggalkan Aluna yang juga berdiri hendak beranjak  dari lapangan itu.
Dan sekali lagi, di sore yang sama namun arah langkah yang berbeda, Gian semakin menjauh meninggalkan Aluna yang berjalan gontai meninggalkan lapangan basket itu. Tempat dimana Gian selalu membuatnya nyaman, tenang. Tapi kini Aluna harus merelakan kebahagiaan yang tidak pernah dia lihat dan hargai yang berada tepat di depan matanya, yaitu Gian.
Kini Aluna sadar, kadang untuk membuat orang agar lebih bisa bersyukur dan menghargai orang lain adalah dengan cara kehilangan orang yang ternyata sangat begitu berharga setelah dia hilang.
***End***

Minggu, 22 Februari 2015

Review REVENGE Short Action Movie

Revenge adalah film pendek ke dua yang di produksi oleh TheGianSky Production pada tahun 2014. Kali ini, ada yang lebih menarik pada film ke dua kami ini. Kenapa? Karena pada film ini kami memilih genre action yang selain melibatkan banyak pemain, juga butuh latihan extra gerakan-gerakan bela diri yang semua dilakukan secara otodidak. Baik acting dan gerakan bela diri.

Film Revenge di sutradarai oleh Octo Giantama (@Octo_giantama). Ia adalah penanggung jawab selama produksi film ini, baik di lapangan ataupun biaya pembelian kelengkapan shooting. Selain itu ia juga sebagai, camera person, editor, pengarah gaya atau koreografer bersama Andi Varian (@Brow_Iep) dan saya Olla (@ollaaaa_05) sebagai scripwriter dan pengarah dialog. Bisa dibilang hanya Octo Giantama dan saya yang ada dibalik layar selama proses pembuatan film ini.

Mengarah tentang issue sosial yang sedang terjadi pada saat ini, Revenge mengambil tema tentang geng motor yang terjadi di suatu kampung yang memberikan dampak buruk terhadap masyarakat di sekitar. Sehingga ini merupakan tantangan tersendiri untuk Octo Giantama sebagai director dan saya sebagai scriptwriter.

Tantangan utama untuk Octo Giantama dan saya pada proses pembuatan film ini adalah ketika melibatkan banyak orang yang notabene adalah laki-laki semua sehingga kami hampir sedikit pesimis akan kemampuan acting dari para pemain Revenge karena belum pernah beracting sama sekali. Tapi diluar dugaan, dengan komunikasi, brifing, latihan dan pengertian dari masing-masing pemain dan crew hasil acting film pertama para pemain Revenge sangat luar biasa. Sehingga semua kendala baik dari pemain, crew semua dapat terselesaikan.

Keseluruhan crew dan pemain Revenge ada 12 orang. Ada Octo Giantama & Saya di belakang layar. Kemudian ada 10 aktor yang berperan dalam film ini, yaitu : Dedi Saputra & Andi Varian sebagai pemeran utama, lalu ada Rudi Harto, Kartino Ladibi, Doris Hidayat, Ilham Ramadhona, Efendi, Raul Salazar, Anhari dan M.Ikhsan Almukminin sebagai pemeran pembantu.

Shooting dimulai pada tanggal 19 Januari sampai tanggal 19 Oktober dan menghasilkan 428 slide (potongan gambar). Mungkin untuk orang awam ini terlihat lama, karena 10 bulan kemudian baru selesai. Namun yang harus diketahui adalah kami hanya melakukan shooting seminggu sekali pada hari minggu. Sehingga dalam satu bulan hanya 4 kali pertemuan untuk shooting dan latihan koreografi. Disamping itu juga break puasa sampai lebaran dan beberapa kendala major (hujan, salah satu pemain sakit) yang mengharuskan kita untuk menunda proses shooting dan menunggu ke minggu selanjutnya.
Sehingga selama proses shooting film pendek Revenge ini, kami membutuhkan total waktu 47 hari dengan rincian waktu :

- 1st Meeting  : January, 12th 2014
- Shooting & Practicing (Coreography/Dialogue) : Need 34 days till done. (January, 19th - October, 19th 2014 every weekend in a month.)
- Editing  : Need 13 days till done. (November, 2nd - November, 15th 2014)

Dalam pembuatan film kedua kami ini, alat yang kami gunakan untuk proses shooting masih sama ketika pembuatan film pertama. Yaitu satu buah tripod Tacaro standar dan kamera Nikon satu buah dengan spesifikasi :

- Nikon seri D5100 dengan lensa AF-S Nikkor 18-55mm 1:3.5-5.6G

Sedangkan untuk editingnya menggunakan satu buah laptop Compaq dengan spesifikasi alat :

- Operating System : Windows 7 Ultimate 32-bit (6.1, Build 7600) (7600.win7_gdr.130318-1532)
System Manufacturer : Hewlett-Packard
- System Model : Presario V3000 Notebook PC
- Bios : Ver 1.00PARTTBL8
Processor: Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU     T5750  @ 2.00GHz (2 CPUs), ~2.0GHz
Memory: 2048MB RAM
- Available OS Memory: 2038MB RAM
Page File: 953MB used, 3122MB available
Windows Dir: C:\Windows
- DirectX Version: DirectX 11
- DX Setup Parameters: Not found
User DPI Setting: Using System DPI
System DPI Setting: 96 DPI (100 percent)
Laptop tahun: 2007

Di atas adalah jenis dan spesifikasi alat yang kami gunakan selama proses shooting dan editing. Tidak ada alat yang istimewa pada pembuatan film kami, namun dengan pemanfaatan yang extra akhirnya kami bisa menyelesaikan film ini dengan baik. Walaupun tidak sempurna tapi kami bangga dengan hasil kerja keras kami sebagai anak muda untuk memanfaatkan peralatan yang kami punya.

Lagi, saya pribadi sangat luar biasa senang dan juga bangga tentunya bisa memproduksi film pendek untuk kedua kalinya bersama Octo Giantama juga orang-orang kreatif yang ada disekeliling kami.
Saya dan Octo Giantama berharap untuk teman-teman diluar sana yang suka dengan suatu hal jangan pernah ragu untuk mewujudkannya. Apapun itu asal dibarengi dengan semangat, kefokusan, total, do'a dan keyakinan kalau kamu bisa. Karena kamu harus ingat bahwa 'karya yang tidak sempurna bisa jadi sempurna karena ada semangat orang-orang di dalamnya sehingga membuat film ini terlihat sempurna.'

Saya dan Octo Giantama juga mengucapkan banyak terimakasih kepada media partner yang menjadi media promosi film Revenge ; Global Radio Bandung, Red Radio Jakarta, Beat Radio Jakarta & Serumpun Radio Batam, yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk mempromosikan film ini dengan cara interview by phone (phoners on air untuk radio di luar Batam) dan live on air.

At least, untuk temen-temen yang menunggu film pendek bergenre action, Revenge, ini secepatnya bisa kalian lihat secara gratis di YouToube pada tanggal 28 February 2015. Kami tunggu komentar manis dan pahitnya.

Maju terus movie maker Batam!
Cheers.
:D