Selasa, 26 April 2016

Aku Adalah Pencerita

Aku pikir ini tidak menyenangkan..
Karena bagiku mengungkit pipa cahaya sekarang menjadi begitu melelahkan..

Aku pergi ke masa lalu kemudian kembali ketika aku sadar masa depan menyeruak ke dalam pikiranku..

Aku tidak mengerti mengapa manusia memusuhiku ketika frekuensi pikiranku berbeda dengan miliknya..
Yang aku ingat, manusia begitu baik denganku.. Dulu.

Aku tidak mengerti mengapa manusia menjadi baik terhadap manusia lain yang dulu pernah menjadi bahan olokannya..

Aku tidak ingin terus berpikir bintang sepertiku akan terus nyaman diterangi gemerlap.
Yang aku mau, kalian yang akan terus menyinariku hingga aku tidak akan takut gelap..

Tapi ketika aku dan manusia lain bertemu di detik yang berbeda, alur yang pernah kita lewati terasa semakin rusak.
Aku pikir, karena jarak sehingga kita memudar.
Tapi bukankah kita harus membangun rumah di otak kita masing-masing agar semua tidak memudar dan kemudian hilang di detik berikutnya?

Aku beriringan dengan kecewa yang merekah di rongga dadaku.

Sehingga aku rindu..
Aku rindu kepada manusia di pemberhentian berikutnya.. Di waktu sekarang.

Lalu apa? Aku merasa kita terpisah..
Jikah memang iya, biarlah yang terpisah tetap terpisah.. Ketika sudah bertemu ruang, aku dan manusia lain akan bertemu kembali dan saling menyapa; "Haloo.."


April, 27th

Olla-