Rabu, 17 Juni 2015

Halo! Ramadhan..

Tahun ini membuat ketika bercermin, saya akan berkata kepada diri saya sendiri; "Kamu berubah sekali. Saya senang kamu yang sekarang."
Sepanjang tahun 2015 ini terdiri dari rentetan masa-masa dimana saya terguncang, jatuh, berharap, bangkit, merenovasi pola pikir, lebih dalam mencintai, menata masa depan, hingga membebaskan diri dari segala keidentikkan.

Dan sekarang, saya sampai di bulan yang paling menyenangkan untuk saya. Ramadhan.  
Saya bisa menghirup pekatnya uforia Ramadhan yang selalu special untuk saya. Tapi tahun ini adalah Ramadhan paling berkesan untuk saya.
Saya selalu bersyukur saya bisa merasakan kembali Ramadhan dengan kedua orang tua, mas & mba beserta keluargamya dan adik saya.
Bagaimanapun menyebalkannya mereka, tapi buat saya akan lebih menyebalkan ketika tidak ada mereka dihari-hari saya. Terlebih ketika Ramadhan seperti ini. Buat saya, family is precious things.
Dan, hey.. Saya sangat menyayangi kalian! :)

Seiring merekahnya hari-hari saya di tahun ini, kepada laki-laki yang selalu tersenyum setiap hari kepada saya. Laki-laki yang selalu ada ketika saya menghadapi fase hidup yang kadang saya tidak bisa hadapi sendiri. Tahun ini saya dan dia menjalankan ibadah puasa Ramadhan untuk kedua kalinya bersama. Dan insyaAllah, tahun depan saya dan dia akan menjalankan ibadah puasa bersama di satu rumah.
Kepada kamu, calon imamku.. Saya sangat bersyukur Allah mempertemukan kita di waktu yang menurutNya adalah tepat.
Saya yakin, kita berdua bisa menghadapi fase ini sampai rencana baik kita terlaksana.. :)

Di sisi kehidupan saya yang lain, awal Ramadhan saya diberikan kejutan yang begitu membahagiakan. Karena karya tulis saya pertama kalinya diterbitkan dan di komersilkan ke publik. Saya berharap Novel saya akan mengikuti dibelakangnya untuk di publish. Amin! :D

Terimakasih kepada segala hal dan rutinitas yang membuat saya sadar bahwa bergerak dinamis menurut saya adalah sebuah pilihan, meski sebelumnya tidak tersentuh. Terimakasih untuk segala hal yang pada akhirnya mampu menampar saya keras-keras dan menyadarkan saya bahwa endapan mimpi dan harapan masih dapat dihangatkan kemudian dicapai jika saja saya mau. Saya akan berusaha!

Kemudian saya siap menyambut Ramadhan dengan suka cita dan harapan-harapan saya yang menumpuk setelahnya..
Maaf dan maafkan atas segala hal yang beriringan dengan saya selama ini. :)

Terimakasih, YaAllah, untuk kesempatan menjalankan kembali ibadah puasa Ramadhan 1436 H ini.

Assalamu'alaikum, Ramadhan!
:D

Selasa, 02 Juni 2015

Human Reflection

Ada hal dimana manusia susah menjelaskan dan akan berlalu begitu saja. Ada hal dimana yang diharapkan selalu berbanding terbalik dengan realita. Ada masanya manusia memberi harapan, memberi kesempatan untuk menikmatinya kembali, namun sekali lagi dan sekaligus menghancurkannya.
Ada manusia terobsesi dengan masa depan sehingga ketakutan dengan masa lalu selalu berjalan beriringan dengannya. Tanpa sepengetahuan manusia, ada benih yang ditanam di dasar jiwa, jauh sekali hingga terlupakan oleh obsesinya. Lalu mereka tumbuh dan semakin kuat menggerogoti pikiran manusia sampai manusia kehilangan kontrol terhadap dirinya.

Dia hanya manusia..
Manusia hanya ingin manusia lain mengerti apa yang dimaksudkan oleh poros hatinya..

Lalu manusia lain datang dan memberikan tamparan terbaik untuknya. Tamparan yang berada di puncak herarki prioritas hidup manusia itu.
Ada kalanya manusia ingin menepi, tapi manusia lain mengingatkan dari refleksi tamparanya untuk manusia agar terus bahagia.
Manusia hanya ingin berjarak satu langkah dengan manusia lainnya dan tidak ingin menukar waktu untuk kembali memiliki jarak ribuan langkah dari manusia lainnya. Manusia ingin catatan mimpinya selalu bersama manusia lainnya dan memiliki langkah dengan jarak dekat bersama..


Dan aku, aku adalah manusia yang ingin bahagia bersama manusia lainnya tanpa harus menyesal..


-3rd, June-